Tips Membeli Hunian Bagi Pasangan Pengantin Baru

pengantin baru

Hunian merupakan salah satu kebutuhan primer yang harus dimiliki setiap orang, terutama bagi pasangan yang baru saja melangsungkan pernikahan. Tidak jarang, setelah menikah, pasangan biasanya merencanakan untuk membeli hunian, baik rumah maupun apartemen.

Dalam sebuah studi yang dilakukan di Amerika Serikat, 35 persen pasangan suami istri di sana membeli hunian bersama setelah dua tahun menikah. Jika Anda dan pasangan juga berencana untuk memiliki hunian bersama, berikut beberapa tips yang dapat menjadi bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan.

Hitung Simpanan Masing-masing

Setelah menikah, segala keputusan akan dibahas dan dilakukan bersama, salah satunya adalah membicarakan kondisi finansial masing-masing. Meskipun dilakukan melalui kredit dengan uang muka ringan, membeli rumah bukanlah perkara kecil karena membutuhkan uang yang jumlahnya tidak sedikit.

Oleh karena itu sangat penting untuk menghitung secara detail jumlah simpanan yang dimiliki dan juga mengecek riwayat keuangan yang ada dalam rekening bank masing-masing. Memiliki cicilan lain atau memiliki kartu kredit juga menjadi pengaruh dalam proses pengajuan kepemilikan hunian melalui kredit bank. Semua hal tersebut dapat memberikan informasi mengenai kemampuan Anda dan pasangan dalam membayar cicilan nantinya.

Perhitungkan Masa Depan

Ada beberapa tipe cicilan yang dapat dipilih saat akan mengajukan kredit hunian ke bank. Oleh karena itu sebelum mengajukan kredit, penting untuk mengetahui keinginan untuk masa depan, terutama dimana akan tinggal dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Jika Anda dan pasangan berencana tinggal di satu kota dalam jangka waktu lama dan tidak berpindah tempat, maka Anda dapat mengajukan kredit jangka panjang hingga 25 tahun dengan bunga tetap.

Namun jika Anda berencana untuk berpindah tempat dalam beberapa tahun ke depan karena masalah pekerjaan atau lainnya, maka sebaiknya pilih kredit jangka pendek dengan suku bunga floating agar lebih efisien.

Rencana Memiliki Momongan

Memiliki buah hati tentu sudah menjadi keinginan dari setiap pasangan suami istri. Keputusan untuk memiliki atau menunda momongan perlu dibahas. Kehadiran anak tentu akan berpengaruh pada kondisi keuangan keluarga. Jika memang tidak menunda untuk memiliki momongan, sebaiknya ambil nilai cicilan tidak lebih dari 20 hingga 25 persen dari jumlah penghasilan tetap. 5 hingga 10 persen penghasilan dapat Anda sisihkan dalam bentuk tabungan berjangka atau investasi emas karena dapat digunakan sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan si kecil.

Menghadapi Kemungkinan Terburuk

Saat seseorang mengikat janji pernikahan, harapan mereka tentu untuk sehidup semati. Namun tidak jarang masalah muncul dan solusi terbaik yang dapat diambil adalah perceraian. Meskipun negara sudah mengatur mengenai kepemilikan harta bersama bagi pasangan suami istri dalam Undang-Undang Pernikahan, hal ini juga sangat penting untuk dibicarakan bersama guna menyamakan persepsi agar tidak terjadi kendala di masa yang akan datang.

BACA JUGA:
Nyaman Tinggal Di Apartemen Mungil Dengan Trik Ini
Demi Kesehatan, Singkirkan Benda-benda Ini Dari Dapur Anda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *