Memahami Prosedur Pembelian Lahan

Painting an House

Dalam dunia properti, lahan atau tanah adalah salah satu unsur penting yang juga memiliki banyak peminat. Tidak seperti investasi hunian yang membutuhkan biaya perawatan lebih, memiliki lahan atau tanah merupakan salah satu bentuk investasi yang tidak membutuhkan banyak biaya, terutama biaya perawatan.

Dalam hal capital gain, lahan atau tanah selalu mengalami kenaikan hingga mencapai 25 persen per tahun. Hal ini membuat investasi lahan atau tanah sangat tepat bagi pebisnis pemula. Jika Anda ingin memulai bisnis investasi lahan atau tanah, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui agar tidak mengalami kerugian di masa datang.

Cek Kondisi

Sebelum memutuskan untuk membeli lahan atau tanah di lokasi tertentu, yang perlu dilakukan adalah memastikan kondisinya terlebih dahulu. Hal ini guna mengetahui kontur dan jenis tanah yang nantinya memungkinkan atau tidak jika didirikan bangunan. Sebaiknya tidak membeli tanah dengan posisi miring. Selain itu air juga harus diperiksa. Apakah penggalian air tanah mudah dilakukan atau tidak.

Terakhir yang paling penting adalah lokasi, cukup strategis atau tidak. Hal ini penting untuk melihat prospek pada beberapa tahun mendatang. Selain itu perhatikan juga infrastruktur yang ada di daerah tersebut, cukup memadai atau tidak.

Cek Surat

Penting untuk memastikan keaslian sertifikat tanah sebelum proses transaksi berjalan. Jangan tergiur harga murah dan mengabaikan hal yang lebih penting yakni keaslian sertifikat tanah. Karena tidak jarang pembeli akhirnya menghadapi masalah karena tanah yang dibeli dengan harga murah ternyata sertifikatnya duplikat.

Agar terhindar dari hal demikian, sebaiknya Anda dan pihak penjual bersama-sama mendatangi kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat guna mengetahui secara pasti keaslian sertifikat berdasarkan data yang dimiliki, antara lain peta pendaftaran, daftar tanah, surat ukur dan buku tanah.

Selain itu Anda juga dapat mengetahui secara detail status tanah yang akan dibeli, apakah sedang dijaminkan atau tidak, dan apakah sedang dalam sengketa atau tidak melalui pengecekan tersebut.

Buat Akta Jual Beli

Akta Jual Beli penting untuk dibuat karena merupakan salah satu bukti pengalihan hak atas tanah dari proses jual beli. Dan untuk memastikan keabsahannya dalam mata hukum, penandatanganan AJB harus dilakukan di depan Pejabat Pembuat Akta Tanah. Adapun beberapa persyaratan yang perlu dilengkapi baik dari pihak penjual dan pembeli.

Untuk pihak penjual yakni sertifikat tanah asli, KTP penjual suami atau istri, jika suami /istri meninggal maka perlu disertakan akta kematian, bukti PBB 10 tahun terakhir, persetujuan suami/istri dan Kartu Keluarga. Sedangkan untuk pihak pembeli hanya perlu menyertakan KTP dan kartu keluarga.

Serahkan Berkas ke BPN

Jika penandatanganan Akta Jual Beli telah dilakukan, maka selanjutnya adalah menyerahkan berkas Akta Jual Beli yang asli ke BPN. Lakukan penyerahan maksimal 7 hari setelah penandatangan dilakukan. Dalam penyerahan AJB ini, sertakan pula permohonan balik nama dengan tanda tangan pembeli, sertifikat hak atas tanah, KTP pihak penjual dan pembeli, bukti pelunasan Pph dan BPHTB.

Setelah semua berkas diserahkan, petugas akan memulai proses balik nama dengan memberikan tanda bukti penerimaan. Pencoretan nama penjual dalam buku tanah dan sertifikat ditandai dengan tanda tangan kepala kantor pertanahan. Dengan demikian proses jual beli tanah sudah selesai.

BACA JUGA:
Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Lakukan Jual Beli Properti?
Inspirasi Desain Interior Apartemen Ala Super Model Gigi Hadid

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *