Usir 5 Keraguan Ini Saat Akan Membeli Properti

beli properti

Membeli properti, baik rumah maupun apartemen terkadang diibaratkan bak mencari jodoh. Anda dapat begitu bersemangat saat pertama kali berjumpa dengan kekasih hati, dan saat tiba akan mengikat janji, berbagai macam keraguan muncul di dalam benak dan dapat mengganggu ketenangan atau bahkan mengubah keputusan.

Begitu pula saat pertama kali berhasil menemukan rumah impian, perasaan senang dan semangat menyeruak. Namun saat akan melaksanakan akad jual beli atau kredit, keraguan muncul dan mulai menghantui. Sebenarnya hal ini adalah sesuatu yang wajar, mengingat membeli sebuah rumah atau apartemen bukanlah hal yang dapat dikategorikan sepele.

Namun jika Anda benar-benar berniat untuk memiliki rumah atau apartemen tersebut, sebaiknya singkirkan keraguan dan berhenti berandai-andai. Berikut beberapa keraguan yang sering muncul saat akan membeli properti beserta jawabannya agar Anda tak mengalami kegalauan saat menghadapinya.

Ragu Tidak Dapat Membayar Cicilan

Keraguan ini pastinya muncul pada Anda yang berencana untuk membeli properti melalui kredit, terutama jika nilai cicilan bulanannya cukup besar. Agar keraguan semacam ini tidak muncul, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kondisi keuangan dengan penasehat keuangan. Dalam membeli sebuah properti, tentu biaya yang dikeluarkan tidak hanya cicilan saja, tetapi juga pajak, biaya perawatan dan yang lainnya.

Dengan mengetahui jumlah biaya tersebut, dan mengetahui jumlah pemasukan tiap bulannya penasehat keuangan dapat menyarankan bersaran cicilan yang dapat Anda bayarkan tiap bulan, dan itu tidak lebih dari 28% dari jumlah pendapatan.

Ragu Jika Harga Properti Yang Dibeli Terlalu Mahal

Agar keraguan dan penyesalan semacam ini tidak terjadi, sebaiknya sebelum membeli properti lakukan riset sederhana dengan membandingkan harga properti di kawasan yang sama. Selain melakukan riset sendiri, Anda juga dapat bertanya pada broker atau agen properti mengenai harga pasaran yang berlaku di kawasan tertentu pada saat itu.

Ragu Jika Ada Properti Yang Lebih Bagus Namun Belum Ditemukan

Agar keraguan seperti ini tidak muncul, sebaiknya tidak terburu-buru mengambil keputusan dalam membeli properti. Luangkan waktu dan sedikit tenaga untuk melakukan riset dan juga survei untuk mengetahui secara langsung kondisi masing-masing properti yang Anda targetkan. Tanyakan pada diri Anda sendiri seberapa besar Anda menyukai dan puas pada properti tersebut. Dari skala 1-10 jika penilaian yang Anda berikan di atas 8 maka tidak perlu ada lagi keraguan.

Takut Harga Turun Setelah Membeli Properti

Sebenarnya hal ini sangat jarang terjadi di sektor properti, kecuali sedang terjadi krisis ekonomi yang tidak dapat diprediksi kapan datangnya. Namun jika mengikuti hukum properti clock, teori ekonomi yang menggambarkan sektor properti, penurunan harga akan selalu diikuti oleh bounce back atau peningkatan balik.

Berat Jika Harus Melakukan Renovasi

Membeli rumah second atau rumah subsidi dengan kondisi yang tidak maksimal tentulah membutuhkan renovasi di beberapa bagian. Agar tidak terasa berat, fokuskan pada mana yang lebih penting. Lakukan renovasi secara berkala. Dengan demikian biaya renovasi pun tidak akan terlalu besar dan terasa memberatkan.

BACA JUGA:
Mengintip Apartemen Bekas Hunian Keluarga Gwyneth Paltrow
Inspirasi Parcel Lebaran Untuk Percantik Hunian

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *