Program Rumah DP Rp 0 merupakan salah satu program yang diusung oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Program ini digadang-gadang mampu menjawab permasalahan hunian di Ibukota. Benarkah demikian?

Dengan semakin terbatasnya lahan, harga hunian, baik rumah maupun apartemen di Ibukota kini semakin tinggi. Hal ini tentu membuat masyarakat golongan kecil dan menengah sulit untuk dapat memiliki rumah tinggal yang layak huni.

Untuk dapat mengatasi masalah tersebut, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama wakilnya meluncurkan program Rumah DP Rp 0. Untuk dapat mengikuti program ini, ada beberapa persyaratan dan kriteria yang harus dimiliki pemohon.

Pemohon harus merupakan warga Jakarta yang memiliki identitas resmi, atau KTP Jakarta. Selain itu pemohon juga harus memenuhi kriteria kepemilikan Rumah Susun Sederhana Milik atau Rusunami. Dan yang terakhir adalah tergolong ke dalam kriteria Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Karena tidak membutuhkan uang muka atau DP, program ini dianggap dapat membantu masyarakat yang tidak dapat membeli rumah karena tidak memiliki dana dalam jumlah besar untuk membayar uang muka. Selain itu besarnya cicilan pun tergolong ringan karena tidak jauh dari biaya sewa rusun.

Meski demikian pelaksanaan pembangunan untuk Rumah DP Rp 0 ini masih dalam tahap yang jauh dari realisasi. Pasalnya pemerintah provinsi DKI Jakarta sedang mencari dan menyiapkan lahan untuk membangun rumah tersebut.

BACA JUGA:
Ukuran & Tipe Apartemen Tak Lagi Jadi Daya Tarik Konsumen
4 Hal Yang Bisa Jadi Pengganjal Saat Menjual Rumah