Saat membeli rumah atau apartemen, tidak sedikit orang yang lebih memilih hunian dengan gaya minimalis atau modern. Gaya arsitektur ini kerap disejajarkan karena dinilai memiliki kaitan yang erat, padahal kenyataannya tidak demikian.

Gaya desain modern dan minimalis sebenarnya memiliki pengertian dan ciri khas yang berbeda. Agar tidak salah paham, simak penjelasannya berikut ini.

Gaya Modern

Arsitektur bergaya modern awalnya muncul karena kemajuan dalam bidang teknologi. Perkembangan teknologi membuat orang lebih banyak memilih hal-hal yang lebih muda, dan ekonomis namun tetap elok untuk dipandang. Arsitektur modern bertolak belakang dengan arsitektur gaya lama. Jika arsitektur gaya lama memiliki banyak detail yang rumit, arsitektur modern justru tampil lebih sederhana, dan mengedepankan fokus pada bentuk, fungsi, serta konstruksi.

Gaya arsitektur mdoern juga erat dengan sifat-sifat simetris dan kubisme. Dengan bentuk yang sederhana tanpa banyak detail membuat gaya arsitektur modern lebih menonjolkan sifat efisien dan fleksibel.

Gaya Minimalis

Gaya minimalis pada awalnya muncul sebagai bentuk protes akan aliran arsitektur gaya lama yang dianggap boros dari banyak sisi, mulai dari biaya, perawatan, penggunaan material, pengerjaan serta pemanfaatan ruang. Gaya arsitektur minimalis sangat mengedepankan fungsi. Tanpa menggunakan aksesori serta ornamen yang berlebihan membuat ruangan dapat berfungsi lebih maksimal.

Gaya minimal is juga mengikuti istilah less is more dimana keindahan akan lebih nampak di tengah kesederhanaan itu sendiri. Gaya minimalis biasanya lebih terbuka dan minim sekat. Tampil sederhana namun tetap terlihat menarik untuk dilihat.

BACA JUGA:
Tips Membeli Properti Sebagai Investasi
Potensi Sektor Properti Pada Wilayah Penyangga Jakarta