Pengembang Keluhkan Aturan Baru Pembangunan Rumah Subsidi

rumahmurah

Sejak akhir April 2015, pemerintah meluncurkan program Sejuta Rumah untuk menyediakan perumahan murah bagi masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Untuk menjalankan program ini, pemerintah menggandeng pengembang swasta maupun negeri sebagai penyedia rumah murah.

Namun pengembang mengeluhkan tentang aturan baru pembangunan rumah subsidi yang diberlakukan pada tahun ini. Aturan yang dimaksudkan untuk menjaga kualitas rumah rakyat ini meliputi sertifikat SLF, sertifikat pengembang, hingga panduan pemilihan dan penggunaan material.

Aturan tersebut dinilai memberatkan dan terkesan dipaksakan. Pasalnya aturan ini dianggap tidak mempertimbangkan local wisdom daerah tertentu yang membutuhkan material berbeda dalam tahap pembangunan sebuah rumah.

Selain itu pihak pengembang juga harus menandatangani pernyataan akan membeli kembali produknya jika ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan persyaratan aturan tersebut. Pihak pengembang merasa pembuatan aturan ini tidak adil karena tidak melibatkan pengembang dalam perumusannya.

Imbas dari diterapkannya aturan ini adalah kerugian bagi pengembang karena ada begitu banyak rumah ready stok yang sudah dibangun sejak tahun 2016. Rumah ready stok yang jumlahnya lebih dari 30 ribu unit tersebut terancam tidak mendapatkan pembiayaan dari bank.

BACA JUGA:
Mengintip Desain Apartemen Studio dari Perancis
Inspirasi Apartemen Mungil yang Luasnya Hanya 15 Meter Persegi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *