Skema kredit rumah untuk pekerja lepas, atau pekerja informal yang memiliki penghasilan tidak tetap akhirnya dirilis. Skema kredit rumah ini merupakan upaya mempermudah masyarakat untuk memiliki rumah, terutama para pekerja informal sebagai rangkaian dari program Sejuta Rumah.
Selama ini para pekerja informal banyak mengalami kesulitan untuk mendapatkan akses pembiayaan perbankan baik untuk pengajuan kredit rumah, maupun memperbaiki atau merehabilitasi rumah untuk menjadi lebih layak huni. Kesulitan tersebut timbul karena tidak adanya slip gaji hang menjadi salah satu acuan untuk mengukur kemampuan keuangan kreditur.
Dengan telah ditandatanganinya nota kesepahaman oleh pihak PUPR dan bank, maka kini pekerja informal dapat mengajukan kredit atau pembiayaan dengan besaran plafon maksimal Rp 50 juta dengan jangka waktu angsuran 5 tahun.
Skema PMP ini merupakan skema bertahap dan berulang. Sehingga jika kredit sudah lunas, maka debitur dapat kembali mengajukan pembiayaan dengan nilai dan jangka waktu yang sama. Dana tersebut dapat digunakan untuk membangun rumah secara bertahap atau merehabilitasi rumah yang sudah ada untuk menjadi lebih layak huni.